
Kalau kamu suka musik yang bukan cuma kedengeran enak, tapi juga bernuansa, emosional, dan sedikit surreal, nama Circa Survive pasti pernah lewat di playlist kamu. Band ini bisa dibilang salah satu hidden gem di dunia rock alternatif, post-hardcore, dan progressive rock, dengan pendekatan musik yang beda dari band sejenis.
Circa Survive bukan band yang gampang dicerna dalam sekali dengar. Tapi justru itu daya tarik mereka—semakin kamu dengerin, semakin dalam kamu tenggelam dalam dunia yang mereka ciptakan. Dari vokal tinggi khas Anthony Green, lirik-lirik puitis dan abstrak, sampai komposisi musik yang atmosferik, semua bikin Circa Survive jadi pengalaman mendengarkan yang unik banget.
Awal Mula Circa Survive: Dari Departure ke Terobosan
Circa Survive terbentuk tahun 2004 di Philadelphia, Pennsylvania. Band ini lahir setelah vokalis Anthony Green memutuskan keluar dari band lamanya, Saosin, tepat setelah mereka mulai naik daun. Banyak yang kaget saat itu, tapi Anthony ngerasa dia pengen bikin musik yang lebih personal, eksperimental, dan jujur secara artistik.
Akhirnya, Anthony Green bergabung dengan mantan personel band indie This Day Forward dan membentuk Circa Survive. Formasi awal yang akhirnya ikonik ini terdiri dari:
-
Anthony Green – vokal
-
Colin Frangicetto – gitar
-
Brendan Ekstrom – gitar
-
Nick Beard – bass
-
Steve Clifford – drum
Dan dari situ, perjalanan eksploratif Circa Survive pun dimulai.
Gaya Musik: Post-Hardcore? Prog Rock? Atau Sesuatu yang Lebih Aneh?
Circa Survive sering masuk ke kategori post-hardcore, tapi musik mereka lebih dari sekadar genre itu. Mereka punya elemen progressive rock, experimental, dan bahkan kadang ada rasa art rock. Lagu-lagunya penuh dengan layering gitar ambient, ritme yang nggak biasa, dan tentunya, vokal falsetto Anthony Green yang udah jadi ciri khas.
Beberapa hal yang bikin musik Circa Survive unik banget:
-
Lirik yang simbolik dan puitis, kadang gak langsung to the point, tapi justru bikin kamu mikir.
-
Suara Anthony Green yang unik: tinggi, tajam, tapi tetap emosional dan manusiawi.
-
Gaya bermusik yang penuh eksplorasi, gak takut beda dari tren.
Mereka bukan band yang bikin lagu buat chart—mereka bikin musik sebagai ekspresi seni. Dan itu bikin fanbase mereka loyal banget.
Diskografi Circa Survive: Setiap Album Punya Jiwa Sendiri
-
Juturna (2005)
Album debut yang langsung nunjukin siapa mereka. Penuh atmosfer gelap dan eksperimental, dengan lagu-lagu kayak “Act Appalled”, “The Glorious Nosebleed”, dan “Stop the Fuckin’ Car” yang jadi cult classic. -
On Letting Go (2007)
Lebih matang, lebih emosional. Lagu “In the Morning and Amazing…” dan “The Difference Between Medicine and Poison is in the Dose” jadi highlight. -
Blue Sky Noise (2010)
Salah satu album paling accessible mereka. Sound-nya lebih bersih dan “mainstream-friendly,” tapi tetap punya kedalaman. Lagu kayak “Get Out” dan “Glass Arrows” masih jadi favorit fans sampai sekarang. -
Violent Waves (2012)
Album self-released pertama mereka. Lebih eksperimental, dan berasa banget nuansa live recording-nya. -
Descensus (2014)
Album ini lebih agresif, lebih mentah. Cocok buat kamu yang suka sisi gelap Circa. -
The Amulet (2017)
Salah satu karya mereka yang paling dewasa secara musik dan lirik. Lagu “Lustration” jadi bukti kekuatan mereka dalam membuat musik emosional tapi megah. -
A Dream About Love (2021) & A Dream About Death (2022)
Dua EP terakhir mereka yang penuh nuansa elektronik dan introspektif, sebagai penutup dari era panjang Circa Survive sebelum mereka memutuskan hiatus.
Lagu-Lagu Circa Survive yang Harus Kamu Coba Dengerin
Kalau kamu baru mulai eksplor band ini, coba mulai dari lagu-lagu ini:
-
Act Appalled – Lagu pembuka sempurna buat kenalan sama vibe Circa.
-
In Fear and Faith – Indah, emosional, dan penuh nuansa.
-
Get Out – Salah satu lagu mereka yang paling “catchy” tapi tetap kompleks.
-
Lustration – Dramatis, megah, dan penuh makna.
-
Sharp Practice – Dari era Descensus, keras tapi tetap dalam.
-
Sleep Underground – Kombinasi suara halus dan eksploratif.
Anthony Green: Sosok Sentral yang Selalu Otentik
Salah satu alasan Circa Survive terasa begitu personal dan emosional adalah Anthony Green. Vokalnya bukan cuma unik secara teknik, tapi juga penuh karakter dan emosi. Dia juga terbuka banget soal isu mental health dan pengalaman pribadi, baik lewat lirik maupun media sosialnya.
Selain di Circa Survive, Anthony juga aktif dengan proyek solonya dan jadi bagian dari band seperti The Sound of Animals Fighting dan Saosin (lagi, saat reuni). Tapi Circa tetap jadi wadah utamanya untuk eksplorasi terdalam.
Apa Kabar Circa Survive Sekarang?
Di tahun 2022, Circa Survive mengumumkan bahwa mereka akan hiatus untuk waktu yang tidak ditentukan. Keputusan ini datang setelah bertahun-tahun tur, rekaman, dan eksplorasi artistik. Meskipun fans kecewa, banyak yang memahami—karena bagi Circa, setiap karya adalah proses yang mendalam dan melelahkan secara emosional.
Mereka memang sedang diam, tapi karya-karya mereka tetap hidup. Lagu-lagu Circa Survive masih sering jadi pelarian banyak orang yang butuh ruang untuk merenung dan merasa.
Circa Survive, Musik Buat Jiwa yang Ingin Terbang
Circa Survive bukan band buat semua orang. Tapi kalau kamu suka musik yang emosional, jujur, dan berani beda, mereka bisa jadi favorit baru kamu. Musik mereka bukan sekadar hiburan, tapi lebih ke pengalaman spiritual—bikin kamu ngerasa terhubung ke sesuatu yang lebih besar.
Buat yang suka galau, overthinking, atau sekadar butuh ruang untuk menyelami perasaan sendiri, Circa Survive adalah teman setia.