
Kalau lo lagi nyari band yang beda dari semua band rock biasa, yang musiknya bikin mikir, yang lagunya bisa berubah tempo dalam satu menit tapi tetap enak didengerin, maka King Crimson wajib masuk radar lo. Band ini udah eksis dari tahun 1969 dan sampai sekarang masih dianggap sebagai salah satu pionir musik progressive rock.
King Crimson itu bukan band buat semua orang. Tapi begitu lo klik, lo bakal ngerasa kayak baru nemu harta karun. Musiknya ngegas tapi pintar, eksperimental tapi tetep punya nyawa, dan lirik-liriknya kadang bikin mikir keras sambil garuk kepala.
Awal Mula King Crimson: Dari Eksperimen Jadi Legenda
King Crimson dibentuk tahun 1968 di Inggris oleh Robert Fripp (gitaris sekaligus satu-satunya anggota yang selalu ada di setiap formasi). Mereka langsung menggebrak dunia musik dengan album debut mereka, “In the Court of the Crimson King” (1969). Ini bukan album biasa, bro. Banyak kritikus dan fans yang bilang ini adalah album progressive rock terbaik sepanjang masa. Dan jujur aja, mereka gak salah.
Waktu itu belum banyak band yang berani keluar dari format rock standar. Tapi King Crimson langsung gas pol dengan musik yang ngegabungin rock, jazz, klasik, dan eksperimental. Bahkan banyak yang bilang, tanpa King Crimson, gak akan ada band kayak Yes, Genesis, Tool, Opeth, atau Porcupine Tree.
Apa Itu Progressive Rock?
Biar makin ngerti kenapa King Crimson spesial, lo perlu paham sedikit tentang progressive rock. Ini genre yang biasanya punya:
-
Struktur lagu yang panjang dan gak biasa
-
Tempo yang berubah-ubah
-
Instrumen yang variatif (gak cuma gitar dan drum doang)
-
Lirik yang filosofis, politik, atau kadang abstrak banget
-
Gak takut eksperimentasi
Nah, King Crimson ngasih semua itu sejak awal. Mereka bukan cuma ngikutin arus, mereka bikin arus sendiri.
“In the Court of the Crimson King”: Album Sakral
Album ini bukan cuma penting buat King Crimson, tapi buat seluruh genre prog rock. Lagu-lagu kayak:
-
“21st Century Schizoid Man” – keras, chaotic, penuh distorsi. Ini lagu yang dicover Kanye West loh (di lagu “Power”).
-
“Epitaph” – ballad yang menyayat dan dalem banget.
-
“The Court of the Crimson King” – megah dan mistis, bikin lo serasa masuk dunia fantasi.
Lagu-lagu di album ini gak cuma enak didengerin, tapi juga kayak ngajak lo masuk ke dunia lain. Atmosfernya dapet banget, liriknya puitis, dan aransemennya gila.
Formasi Gonta-Ganti, Tapi Tetap Keren
Salah satu hal unik dari King Crimson adalah mereka sering banget ganti personel. Tapi anehnya, kualitas musiknya tetep terjaga. Emang sih, otaknya tetap satu: Robert Fripp. Dia yang pegang arah artistik band ini, dan dia juga yang bikin King Crimson tetap relevan dari dekade ke dekade.
Beberapa musisi keren yang pernah gabung King Crimson:
-
Greg Lake (bass/vokal) – yang kemudian gabung ke Emerson, Lake & Palmer
-
Bill Bruford (drum) – mantan drummer Yes
-
Adrian Belew (gitar/vokal) – punya gaya nyanyi unik banget
-
Tony Levin (bass/stick) – master instrumen aneh-aneh
Setiap era King Crimson punya rasa yang beda. Kadang jazzy, kadang minimalis, kadang berat banget kayak proto-metal. Tapi semuanya tetap punya identitas Crimson.
Lagu-Lagu Wajib Buat Pemula
Kalau lo mau mulai kenalan sama King Crimson, nih beberapa lagu yang bisa lo coba:
-
21st Century Schizoid Man – keras, berantakan tapi terkontrol.
-
Epitaph – emosional dan epik.
-
Starless – lagu favorit banyak fans, pelan di awal, meledak di akhir.
-
Red – keras dan heavy, cocok buat yang suka metal.
-
Frame by Frame – lebih modern, dengan ritme yang gak biasa.
-
The Court of the Crimson King – lagu klasik dengan nuansa kerajaan mistis.
Gaya Bermusik: Bebas Tapi Tajam
King Crimson itu kayak pelukis abstrak. Kadang lo gak langsung ngerti mereka ngomong apa, tapi lo bisa ngerasain emosi yang disampaikan. Musik mereka bisa berubah-ubah, tapi bukan karena asal-asalan — semuanya dirancang dengan presisi.
Dan jangan salah, walau mereka kadang main musik yang rumit dan eksperimental, mereka tetap bisa bikin lagu yang “relatable”. Misalnya kayak “Epitaph”, yang liriknya kayak ramalan tentang dunia modern:
“The fate of all mankind I see, is in the hands of fools.”
Nah, pas banget tuh buat zaman sekarang.
Kenapa King Crimson Masih Relevan?
-
Visioner – Mereka udah ngelakuin hal-hal yang baru jadi tren belasan tahun kemudian.
-
Berani beda – Gak takut eksperimen, bahkan kalau itu bikin pendengar bingung.
-
Live performance gila – Mereka dikenal sebagai band live yang teknikal dan intens banget.
-
Inspirasi band lain – Dari Radiohead, Tool, sampai Muse — semuanya terinspirasi dari King Crimson.
King Crimson, Musik Buat Otak dan Hati
King Crimson itu bukan band yang gampang dicerna. Tapi sekali lo ngerti dan bisa nikmatin, musik mereka jadi kayak makanan otak dan hati sekaligus. Mereka ngajarin kita kalau musik gak harus selalu catchy atau radio-friendly. Kadang, musik yang paling jujur justru yang paling “liar” dan gak biasa.
Jadi, buat lo yang bosen sama musik yang gitu-gitu aja, coba selami dunia King Crimson. Siapa tahu lo juga bisa jadi bagian dari “pengadilan sang Raja Merah”.