
Kenapa “Enemy of God” Jadi Album Wajib Dengar Buat Metalhead?
Kalau lo penggemar thrash metal, pasti nggak asing sama Kreator—band legendaris asal Jerman yang jadi salah satu pelopor genre ini. Nah, di antara deretan album mereka, “Enemy of God“ (2005) adalah salah satu yang paling brutal, politis, dan bikin merinding! Album ini nggak cuma nge-hits di kalangan metalheads, tapi juga jadi bukti kalau Kreator masih jago nyetrum telinga pendengarnya. Yuk, kita bedah album ini dari A sampai Z!
Siapa Itu Kreator? Dari Garage Band Jadi Raja Thrash Metal
Sebelum bahas albumnya, kenalan dulu sama Kreator. Band ini dibentuk tahun 1982 di Essen, Jerman, dengan nama awal Tormentor. Personil awalnya adalah Mille Petrozza (vokal+gitar), Rob Fioretti (bass), dan Ventor (drum).
Mereka masuk dalam “Big Teutonic Four” thrash metal Jerman, bareng Sodom, Destruction, dan Tankard. Kreator terkenal karena riff gitar cepat, lirik gelap, dan vokal yang agresif. Album-album awal kayak “Pleasure to Kill” (1986) udah bikin mereka jadi ikon thrash metal ekstrem.
Tapi di tahun 90-an, mereka sempat eksperimen ke arah industrial/groove metal (contoh: album “Renewal” dan “Cause for Conflict”). Banyak fans yang protes, tapi di tahun 2000-an, Kreator balik ke akar thrash metal mereka—dan “Enemy of God” adalah puncaknya!
Latar Belakang “Enemy of God”: Comeback Kreator ke Thrash Metal
Setelah album “Violent Revolution” (2001) sukses bawa Kreator kembali ke thrash metal, mereka lanjut dengan “Enemy of God”. Album ini dirilis tanggal 10 Januari 2005 di bawah label SPV/Steamhammer.
Proses rekamannya dilakukan di Rochus Studios, Jerman, dengan produser Andy Sneap—orang yang juga kerja sama sama Megadeth, Arch Enemy, dan Machine Head. Andy Sneap dikenal bisa bikin sound metal yang tajam tapi tetap jelas, dan itu keliatan banget di album ini!
Personil Album “Enemy of God”
-
Mille Petrozza: Vokal, gitar
-
Sami Yli-Sirniö: Gitar
-
Christian Giesler: Bass
-
Jurgen “Ventor” Reil: Drum
Track-by-Track Review: Mana Lagu Paling Brutal?
Total ada 11 lagu di “Enemy of God”, durasi sekitar 47 menit. Ini ringkasan tiap lagu + highlight-nya:
1. “Enemy of God”
Lagu pembuka yang langsung gaspol! Riff gitar cepat, drum double pedal, dan lirik yang nyerang agama terorganisir. Mille teriak:
“I am the enemy of God, the Antichrist in your eyes!”
Highlight: Solo gitar Sami yang chaotic tapi keren!
2. “Impossible Brutality”
Judulnya nggak bohong—lagu ini brutal banget! Tempo super cepat dengan breakdown yang bikin headbang. Liriknya tentang kekerasan dan kehancuran umat manusia.
3. “Suicide Terrorist”
Ini lagu paling kontroversial. Mille kritik fanatisme agama dan terorisme. Lagu ini dilarang diputar di beberapa negara karena dianggap “sensitif”.
4. “World Anarchy”
Thrash metal dengan sentuhan melodis. Chorus-nya catchy:
“World anarchy, total destruction!”
Fun Fact: Video klipnya direkam di lokasi industri tua Jerman.
5. “Dystopia”
Lagu tentang masa depan suram dunia. Riff gitarnya heavy banget, cocok buat moshpit!
6. “Voices of the Dead”
Salah satu lagu paling epik! Ada bagian akustik di intro, lalu langsung ledakan thrash. Liriknya tentang hantu korban perang yang gentayangan.
7. “Murder Fantasies”
Tempo medium dengan groove yang nendang. Liriknya gelap—ngomongin obsesi pembunuhan.
8. “When Death Takes Its Dominion”
Lagu dengan struktur paling kompleks. Ada perubahan tempo dari lambat ke cepat, plus solo gitar duet Mille dan Sami.
9. “One Evil Comes – A Million Follow”
Lagu pendek tapi intens! Durasi cuma 3 menit, tapi penuh dengan serangan drum dan riff gitar yang nggak kasih ampun.
10. “Dying Race Apocalypse”
Lagu tentang kepunahan manusia. Bridge-nya punya melodi yang bikin merinding.
11. “Under a Total Blackened Sky”
Lagu penutup yang epik. Ada nuansa atmosferik di awal, lalu berubah jadi thrash metal khas Kreator.
Tema Lirik: Kritik Agama, Perang, dan Kiamat!
Lirik di “Enemy of God” nggak main-main—Mille Petrozza (yang nulis sebagian besar lirik) ngomongin tema-tema berat kayak:
-
Anti-agama terorganisir: Judul albumnya aja udah jelas, Kreator kritik agama yang jadi alat kontrol.
-
Perang dan terorisme: Contoh di lagu “Suicide Terrorist” dan “World Anarchy”.
-
Kiamat & dystopia: Kreator sering gambarin dunia yang hancur karena keserakahan manusia.
-
Kematian & kegelapan: Lagu kayak “Voices of the Dead” dan “Dying Race Apocalypse” penuh imajinasi horor.
Mille bilang dalam interview:
“Enemy of God bukan tentang anti-Tuhan, tapi anti-manusia yang memakai agama untuk kekerasan.”
Sound & Produksi: Thrash Metal dengan Sentuhan Modern
Album ini punya sound yang lebih “bersih” dibanding album-album awal Kreator, tapi tetap raw dan agresif. Andy Sneap bikin mix yang seimbang:
-
Gitar: Riff cepat dan teknikal, harmonisasi antara Mille dan Sami.
-
Drum: Ventor pukul double pedal kayak mesin!
-
Vokal: Growl Mille lebih terstruktur, tetap kasar tapi jelas liriknya.
FYI: Album ini direkam pake tuning Drop D, yang nambah beratnya sound.
Reaksi Fans & Kritikus: Dibilang “Comeback Terbaik”
Pas rilis, “Enemy of God” langsung disambut positif:
-
Chart: Masuk top 10 di Jerman, Austria, dan Prancis.
-
Review: Situs web Metal Storm kasih rating 9/10, bilang ini “album thrash terbaik tahun 2005”.
-
Fans: Banyak yang bilang ini album Kreator terbaik sejak “Coma of Souls” (1990).
Tapi, ada juga yang kritik karena beberapa lagu dianggap “terlalu mirip” satu sama lain.
Warisan “Enemy of God”: Pengaruh ke Generasi Thrash Metal
Album ini bikin Kreator tetap relevan di era 2000-an, bahkan menginspirasi band-band thrash baru kayak Warbringer dan Havok. Beberapa fakta lanjutan:
-
Tur Dunia: Kreator tur ke Eropa, Amerika, dan Asia bawa lagu-lagu dari album ini.
-
Penghargaan: Masuk daftar “100 Album Metal Terbaik Abad 21” versi majalah Decibel.
-
Re-release: Di tahun 2020, album ini dirilis ulang dalam versi vinyl warna limited edition.
Fakta Unik & Kontroversi
-
Sampul Album: Gambarannya adalah patung dewa Yunani yang dihancurkan—simbol penghancuran kepercayaan buta.
-
Lagu yang Dilarang: “Suicide Terrorist” diblokir di beberapa platform musik di Timur Tengah.
-
Kolaborasi: Album ini ada backing vocal dari Peter Tägtgren (Hypocrisy) di lagu “Dying Race Apocalypse”.
-
Kesurupan Saat Rekaman: Mille pernah bilang di studio, mereka sampai nggak tidur 3 hari buat ngejar deadline—hasilnya, energi lagu-lagunya jadi lebih gila!
Bandingkan dengan Album Lainnya
-
VS “Violent Revolution”: Lebih melodis, sementara “Enemy of God” lebih agresif.
-
VS “Hordes of Chaos”: “Enemy of God” lebih variatif dalam struktur lagu.
-
VS Album 80-an: Production quality lebih baik, tapi tetap maintain energi thrash.
“Enemy of God” Wajib Ada di Playlist Metal Lo!
“Enemy of God” adalah bukti kalau Kreator nggak pernah kehabisan amunisi. Album ini kombinasi sempurna antara kecepatan thrash metal, lirik provokatif, dan produksi kelas atas. Cocok buat lo yang suka musik keras tapi masih pengin dengerin lirik yang meaningful.
Buat yang belum pernah dengar, coba mulai dari lagu “Enemy of God”, “Impossible Brutality”, atau “Voices of the Dead”. Dijamin telinga lo bakal digebukin sama riff-riff gila mereka!