Taking Back Sunday Band Emo Legendaris yang Selalu Bikin Nostalgia Balik Lagi

taking back sunday
taking back sunday

Kalau kamu termasuk generasi awal 2000-an yang besar bareng musik emo, pop punk, dan alternative rock, kemungkinan besar kamu pernah nangis, galau, atau teriak-teriak sendiri di kamar sambil muter lagu-lagunya Taking Back Sunday.

Band asal Amerika ini bukan cuma sekadar band emo biasa. Mereka adalah bagian penting dari sejarah musik alternatif, dengan lagu-lagu yang penuh luka, vokal tumpang tindih khas dua orang, dan lirik-lirik yang ngena banget ke hati—apalagi kalau kamu pernah patah hati berat.

Yuk, kita kenalan (lagi) sama Taking Back Sunday, salah satu band emo paling ikonik yang ternyata masih aktif sampai sekarang.

Awal Terbentuknya Taking Back Sunday

Taking Back Sunday terbentuk di Long Island, New York, tahun 1999. Nama band ini sendiri terinspirasi dari sebuah nama karakter di komik (katanya sih gitu). Formasi awalnya sempat gonta-ganti, tapi nama besar band ini mulai melejit setelah formasi “klasik” terbentuk, yaitu:

  • Adam Lazzara – vokalis

  • John Nolan – gitar & vokal

  • Eddie Reyes – gitar

  • Shaun Cooper – bass

  • Mark O’Connell – drum

Yang bikin Taking Back Sunday beda dari band emo lainnya adalah gaya vokalnya yang tumpang tindih—antara Adam dan John. Mereka nyanyi saling bersahutan, kadang tumpang tindih, kadang saling melengkapi. Hasilnya? Lagu-lagu yang terasa emosional, penuh konflik, dan raw banget.

Meledak Lewat Album “Tell All Your Friends”

Album debut mereka, “Tell All Your Friends” (2002), langsung jadi klasik. Lagu-lagunya seperti:

  • “Cute Without the ‘E’ (Cut from the Team)”

  • “You’re So Last Summer”

  • “Great Romances of the 20th Century”

…jadi anthem wajib buat anak-anak emo waktu itu.

Lirik-liriknya penuh drama percintaan, persahabatan yang retak, dan perasaan ditinggalkan. Musiknya agresif tapi juga melodik. Cocok banget buat mereka yang waktu itu masih ABG dan lagi belajar patah hati untuk pertama kalinya.

Album ini bahkan disebut-sebut sebagai salah satu album paling berpengaruh di skena emo revival awal 2000-an. Gaya vokal mereka bahkan jadi template buat banyak band lain yang datang setelahnya.

Drama Internal yang Bikin Cerita Makin Seru

Nggak bisa dipungkiri, bagian dari pesona Taking Back Sunday adalah… dramanya. Setelah sukses dengan album pertama, John Nolan dan Shaun Cooper keluar dari band dan membentuk band baru bernama Straylight Run. Di sisi lain, Taking Back Sunday tetap lanjut dan merilis album kedua, “Where You Want to Be” (2004), dan ketiga, “Louder Now” (2006)—yang makin memperkuat posisi mereka di skena alternative rock.

Meskipun sempat kehilangan dua personel penting, Taking Back Sunday tetap solid dan bahkan makin mainstream. Lagu “MakeDamnSure” dari album Louder Now jadi salah satu lagu terbesar mereka, bahkan masuk banyak chart dan diputar di mana-mana.

Tapi drama itu nggak selamanya buruk. Tahun 2010, John dan Shaun akhirnya balik lagi ke Taking Back Sunday, dan formasi klasik pun bersatu kembali. Fans langsung heboh, dan band ini pun kayak nemu nyawanya lagi.

Evolusi Musik yang Nggak Takut Bereksperimen

Meski identik dengan genre emo, Taking Back Sunday nggak takut bereksperimen. Musik mereka makin dewasa seiring waktu. Album-album seperti:

  • “New Again” (2009)

  • “Happiness Is” (2014)

  • “Tidal Wave” (2016)

  • “152” (2023)

…menunjukkan sisi lain dari mereka. Mungkin nggak se-emosional atau se-dramatis era awal, tapi tetap punya kualitas musik yang solid. Mereka berevolusi jadi band rock yang matang, tapi tetap bisa bikin nostalgia menyerang tiba-tiba.

Adam Lazzara, dengan vokalnya yang unik dan karismanya di atas panggung, tetap jadi daya tarik utama. Sementara chemistry antara dia dan John Nolan kembali kuat setelah reuni, bikin banyak fans senang banget.

Taking Back Sunday di Era Sekarang: Nostalgia + Eksistensi

Di tengah gempuran band-band baru dan musik digital, Taking Back Sunday masih eksis. Mereka tetap tur, tetap bikin lagu, dan bahkan ikut banyak festival besar kayak When We Were Young Festival, bareng band-band seangkatan mereka kayak My Chemical Romance, The Used, dan Paramore.

Yang bikin mereka bertahan adalah loyalitas fans dan kemampuan mereka buat tetap relevan. Musik mereka sekarang emang lebih dewasa, tapi tetap punya semangat “emosional” yang jadi ciri khas mereka sejak awal.

Album terbaru mereka, “152” (2023), jadi bukti bahwa Taking Back Sunday nggak berhenti berkarya. Mereka masih bisa bikin lagu yang nyentuh, kuat, dan terasa jujur—walaupun usianya udah nggak muda lagi.

Lagu-Lagu Taking Back Sunday yang Wajib Masuk Playlist

Kalau kamu baru kenalan atau mau nostalgia bareng, ini dia daftar lagu Taking Back Sunday yang wajib banget kamu dengerin:

  1. Cute Without the ‘E’ (Cut from the Team) – lagu paling ikonik mereka. Wajib!

  2. MakeDamnSure – anthem emo yang enerjik dan meledak-ledak.

  3. You’re So Last Summer – lagu galau tapi tetep asik.

  4. A Decade Under the Influence – liriknya deep banget soal kehilangan.

  5. Sink Into Me – dari era New Again, catchy dan emosional.

  6. Flicker, Fade – vibe-nya lebih gelap, cocok buat fase introspektif.

  7. S’old – dari album terbaru mereka, bukti mereka tetap solid di usia matang.

Taking Back Sunday, Emosi yang Nggak Pernah Usang

Taking Back Sunday adalah bukti bahwa musik yang tulus dan emosional itu nggak pernah basi. Mereka mungkin udah nggak muda, udah nggak “teriak-teriak marah” kayak dulu, tapi tetap punya energi dan semangat yang sama.

Buat kamu yang besar bareng musik mereka, dengerin Taking Back Sunday tuh kayak baca ulang surat cinta lama—penuh kenangan, kadang bikin senyum, kadang bikin nyesek. Tapi tetap bikin hangat di hati.

Dan buat kamu yang baru kenal? Selamat datang di dunia emo yang sebenarnya—selamat datang di dunia Taking Back Sunday.

Scroll to Top