Mengenal Lebih Dekat .Feast Band Indie Rock Indonesia yang Liar, Lugas, dan Nggak Takut Berisik

.feast
.feast

Kalau kamu ngaku anak indie, pasti udah nggak asing lagi sama nama .Feast (dibaca: “dot feast”). Band asal Jakarta ini dikenal sebagai salah satu band dengan suara paling lantang dan sikap paling berani di skena musik alternatif Indonesia. Lewat musik rock yang berisik tapi cerdas, mereka bukan cuma ngajak pendengarnya buat joget—tapi juga mikir.

Yuk, kita kupas tuntas siapa itu .Feast, kenapa mereka jadi penting banget di kancah musik lokal, dan kenapa kamu harus banget dengerin karya-karya mereka.

Siapa Sih .Feast Itu?

.Feast adalah band rock alternatif asal Jakarta yang terbentuk sekitar tahun 2013. Awalnya, mereka adalah proyek kampus anak-anak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia. Tapi seiring waktu, proyek ini berkembang jadi band beneran yang karya-karyanya makin ke sini makin tajam dan penuh makna.

Formasi inti mereka terdiri dari:

  • Baskara Putra – vokalis (yang juga punya proyek solo sukses bernama Hindia)

  • Adnan S.P. – gitar

  • Dicky Renanda – gitar

  • F. Fikriawan – bass

  • Aditya Surya – drum

Yang bikin .Feast beda dari band-band lain adalah keberanian mereka ngomongin isu-isu sosial, politik, dan budaya secara terang-terangan. Mereka nggak takut ngomongin hal-hal sensitif—mulai dari korupsi, ketidakadilan, agama, sampai krisis lingkungan. Tapi semuanya dikemas dengan musik rock yang nendang, beat yang keras, dan lirik yang bisa bikin kamu mikir keras.

Awal Mula Meledaknya Nama .Feast

Mereka mulai dapat perhatian lebih luas setelah merilis mini album “Camkan” pada tahun 2014. Tapi titik balik besar mereka datang lewat lagu “Wives of Gojira” (2017), yang mengkritik perusakan lingkungan dan kerakusan manusia secara brutal tapi jujur. Lagu ini jadi semacam tamparan keras buat siapa aja yang tutup mata soal isu ekologi.

Lalu, mereka merilis album debut “Multiverses” (2017), dan boom—nama .Feast langsung jadi perbincangan hangat di kalangan pecinta musik indie. Album ini nggak cuma powerful secara musik, tapi juga secara tema. Mereka ngajak pendengarnya mikir soal realita sosial yang sering kita abaikan.

Gaya Musik yang Nggak Takut Eksperimen

Secara genre, .Feast banyak main di ranah rock alternatif, tapi mereka juga sering mencampur elemen electronic, hip hop, pop, sampai metal. Mereka nggak mau dikotak-kotakin. Yang penting, musiknya bisa jadi medium untuk menyampaikan pesan.

Sound mereka kadang gelap, kadang megah, kadang eksperimental banget. Tapi apapun bentuknya, selalu terasa penuh energi dan “berisik dengan alasan”.

Lagu-lagu mereka kadang bikin lo mikir, kadang juga bikin lo pengen ngamuk. Dan itulah kekuatan mereka—menyalurkan keresahan kolektif generasi muda lewat musik yang emosional dan penuh intensitas.

Lirik yang Tajam & Penuh Sindiran

Salah satu ciri khas .Feast adalah lirik mereka yang tajam dan menggigit. Banyak lagu mereka yang bisa dibilang “nyindir halus tapi pedas”, kayak:

  • “Peradaban” – kritik tajam soal kemunafikan, moralitas, dan kekuasaan.

  • “Berita Kehilangan” – lagu dengan nuansa kehilangan, tragedi, dan empati sosial.

  • “Dalam Hitungan” – mengangkat isu kekerasan, pembungkaman suara, dan pembiaran sistemik.

Band ini bukan cuma bikin lagu yang enak didengerin, tapi juga punya pesan yang penting. Mereka adalah contoh bahwa musik bisa jadi alat perlawanan dan refleksi sosial.

Baskara dan Peran Pentingnya di .Feast

Meskipun sekarang Baskara Putra lebih dikenal lewat proyek solonya sebagai Hindia, dia tetap jadi wajah penting dari .Feast. Vokalnya yang ekspresif dan gaya penulisannya yang puitis tapi kritis jadi nyawa utama dari banyak lagu .Feast.

Kolaborasi antar personil .Feast juga patut diacungi jempol. Tiap lagu terasa seperti hasil dari proses kreatif yang matang dan penuh pemikiran. Mereka bukan band yang asal bikin musik—semuanya dirancang dengan konsep yang kuat.

.Feast di Era Sekarang: Tetap Liar dan Relevan

Meskipun kini proyek-proyek solo anggotanya juga sibuk (terutama Hindia), .Feast tetap aktif merilis karya. Mereka udah ngerilis beberapa single dan EP baru yang tetap dengan semangat kritisnya, contohnya:

  • “Gelora”

  • “Kelelawar Malam”

  • “Ali”

Feast juga termasuk band yang jago banget memanfaatkan media sosial buat menyampaikan pesan dan membangun komunitas. Mereka nggak cuma “jualan musik”—mereka ngajak fansnya buat ikut mikir, ikut peduli, dan ikut bergerak.

Lagu-Lagu .Feast yang Harus Kamu Dengerin

Kalau kamu baru mau mulai kenal sama .Feast, ini beberapa lagu yang wajib banget masuk playlist kamu:

  1. Peradaban – anthem wajib buat siapa aja yang muak sama sistem rusak.

  2. Wives of Gojira – lagu keras dengan pesan lingkungan yang kuat.

  3. Dalam Hitungan – lagu tentang pembungkaman dan kekerasan.

  4. Berita Kehilangan – lagu yang bisa bikin kamu merenung soal tragedi dan kehilangan.

  5. Ali – lagu eksperimental yang menyentuh isu-isu spiritual dan identitas.

.Feast, Bukan Sekadar Band Rock Biasa

.Feast bukan band yang main aman. Mereka berani, keras kepala, dan kadang bikin nggak nyaman—tapi justru itu yang bikin mereka penting. Di tengah industri musik yang kadang penuh basa-basi dan kemasan manis, .Feast hadir sebagai pengingat bahwa musik juga bisa jadi alat perlawanan dan ruang ekspresi yang radikal.

Kalau kamu lagi nyari band lokal yang bukan cuma enak didengar tapi juga punya makna dan keberanian, maka .Feast jawabannya.

Karena di zaman sekarang, kita nggak cuma butuh musik yang bikin joget—kita juga butuh musik yang bikin mikir. Dan .Feast ngerti banget gimana caranya ngelakuin dua-duanya.

Scroll to Top