
Kalau lo ngira musik ekstrem cuma dateng dari barat — kayak Amerika atau Eropa — lo perlu banget kenalan sama band gila asal Singapura ini: Wormrot. Yap, mereka bukan cuma band grindcore sembarangan. Mereka adalah salah satu bukti nyata bahwa Asia Tenggara juga bisa bikin musik sebrutal, secepat, dan seintens band-band barat.
Dan kalo kita ngomongin album paling ambisius dan liar dari Wormrot, satu nama langsung muncul di daftar paling atas: Hiss.
Dirilis tahun 2022, album ini bukan cuma sekadar album grindcore biasa. Ini adalah bukti kedewasaan musikal Wormrot, hasil eksplorasi sonik yang berani, dan mungkin… salah satu rilisan grindcore paling unik dalam satu dekade terakhir. Serius, bro. Hiss bukan cuma nendang muka lo — dia nendang, nyayat, dan ninggalin luka batin juga.
🧠 Sekilas Tentang Wormrot: Dari Singapura untuk Dunia
Wormrot terbentuk sekitar tahun 2007. Mereka jadi salah satu band Asia Tenggara pertama yang dikontrak label besar metal ekstrem: Earache Records, label legendaris yang pernah ngorbitin Napalm Death, Carcass, dan Morbid Angel.
Dari awal kemunculannya, Wormrot udah bikin heboh. Lagu-lagu mereka pendek, brutal, dan langsung to the point. Tapi yang bikin mereka standout adalah energi gila dan kemampuan ngemas lagu-lagu chaotic jadi tetap punya arah. Mereka bukan cuma brutal demi brutal.
Lineup mereka sebelum Hiss:
-
Arif Suhaimi – vokal
-
Rasyid Juraimi – gitar
-
Vijesh Ghariwala – drum
Sayangnya, setelah Hiss rilis, Arif memutuskan keluar dari band karena alasan pribadi. Jadi album ini juga jadi semacam perpisahan yang epik — dan sedih — buat para fans.
⚠️ Apa Itu Hiss? Bukan Cuma Grindcore Biasa
Lo mungkin mikir, “Ah grindcore, paling juga cuma teriak-teriak, blastbeat, kelar.” Nope. Hiss jauh dari kata standar. Wormrot bener-bener ngeluarin semua amunisi kreatif mereka di sini. Album ini masih grindcore — tapi grindcore yang udah dikawinkan sama black metal, crust, powerviolence, bahkan musik klasik.
Lo gak akan cuma nemuin riff cepet dan teriakan brutal. Di Hiss, lo juga bakal nemuin string section ala orkestra, suara ambient kelam, dan struktur lagu yang lebih kompleks dari rilisan Wormrot sebelumnya.
🎧 Daftar Lagu & Track Unggulan
Hiss punya 21 lagu dalam durasi sekitar 33 menit. Kedengerannya singkat, tapi dalam dunia grindcore, ini udah termasuk “panjang.” Rata-rata lagu berdurasi 1–2 menit, tapi setiap detik di dalamnya padat dan meaningful.
Beberapa lagu wajib yang harus lo dengerin:
1. The Darkest Burden
Lagu pembuka yang langsung nyeret lo ke neraka sonik. Blastbeat brutal dan riff yang beringas bikin ini jadi perkenalan yang “hangat.”
2. Your Dystopian Hell
Lagu ini kayak pukulan kombinasi — cepat, liar, tapi tetap punya groove. Salah satu track favorit fans.
3. When Talking Fails, It’s Time For Violence
Judulnya aja udah ancaman. Di lagu ini, Wormrot bener-bener ngasih full power: vokal histeris, tempo gila, dan emosi tumpah-ruah.
4. Weeping Willow
Nah ini dia momen unik dari album Hiss. Lagu ini punya part instrumental yang… tenang. Iya, TENANG. Tapi justru jadi pembeda. Lagu ini jadi jembatan emosional di tengah kekacauan.
5. Glass Shards
Vokalnya bener-bener gila. Ada sentuhan female vocals dari penampil tamu, yang bikin lagu ini terasa lebih menyeramkan dan teatrikal.
🔍 Kenapa Hiss Layak Lo Dengerin?
1. Karya Paling Ambisius dari Wormrot
Sebelumnya, Wormrot dikenal karena pendekatan minimalis: dua personil aja bisa bikin konser brutal. Tapi di Hiss, mereka keluar dari zona nyaman. Masukin elemen orkestra, mixing yang lebih modern, dan aransemen dinamis. Ini album yang niat — bukan asal ngebut doang.
2. Vokal Arif yang Emosional dan Intens
Arif di Hiss gak cuma teriak-teriak. Dia nunjukin seluruh spektrum emosinya: dari marah, kecewa, putus asa, sampe histeris. Bener-bener terasa kayak teriakan manusia yang lagi mentok sama realita hidup.
3. Drumming Vijesh yang Edan
Vijesh mungkin jadi salah satu drummer grindcore paling underrated. Permainan drumnya presisi tapi juga liar — ada groove, ada feel, dan ada moment kejut yang gak lo duga.
4. Gitar Rasyid yang Tajam dan Variatif
Rasyid ngebuktiin kalau riff grindcore gak harus monoton. Di Hiss, dia mainin banyak gaya — dari riff crust punk, tremolo black metal, sampe nada-nada eksperimental.
🎙️ Produksi dan Sound Engineering
Diproduseri bareng Berryman, album ini punya produksi yang… clean tapi tetap kasar. Gak kayak album grindcore lama yang kayak direkam di kamar mandi. Hiss punya kualitas studio modern, tapi gak bikin musiknya kehilangan “roh underground.”
Lo bisa denger setiap instrumen dengan jelas, tapi tetap terasa mentah dan penuh emosi. Cocok banget buat lo yang suka sound brutal tapi gak terlalu “berisik gak jelas.”
🧩 Lirik: Tentang Amarah, Politik, dan Manusia Modern
Lirik-lirik di Hiss banyak bahas soal kehancuran sosial, politik busuk, sampai penderitaan personal. Tapi bukan dengan cara puitis berlebihan — ini lirik yang to the point, jujur, dan tajam.
Misalnya di lagu “Desolate Landscapes”, mereka ngomongin soal kehancuran lingkungan dan masa depan manusia yang makin suram. Atau di “Seizures”, yang ngangkat soal tekanan mental dan psikologis yang makin umum tapi masih dianggap tabu.
Ini bukan album “party metal.” Ini album buat lo yang pengen ngerasain amarah tulus dan keresahan dunia modern.
🌍 Impact Global: Wormrot Guncang Dunia
Setelah Hiss rilis, banyak media metal dunia yang langsung angkat topi. Majalah-metal papan atas kayak Metal Hammer, Kerrang!, bahkan Pitchfork muji album ini sebagai salah satu rilisan metal paling penting tahun itu.
Banyak reviewer bilang Hiss setara dengan rilisan-rilisan penting dari band besar barat. Bahkan, Hiss dianggap jadi simbol bahwa grindcore dan musik ekstrem udah jadi gerakan global — gak lagi dominasi Eropa dan Amerika.
🔑 Keyword
-
Review album Hiss Wormrot
-
Wormrot Hiss full album
-
Lagu terbaik Wormrot
-
Grindcore Asia Tenggara
-
Band grindcore terbaik 2022
-
Wormrot Hiss lirik dan makna
-
Wormrot Arif keluar band
-
Wormrot female vocals Hiss
-
Hiss Wormrot genre
-
Band metal asal Singapura
🔚 Hiss Bukan Sekadar Album — Ini Pernyataan Perang
Hiss bukan album yang santai buat lo dengerin sambil rebahan. Ini adalah serangan sonik yang penuh amarah, kekacauan, dan… keindahan yang aneh. Wormrot ngebuktikan bahwa mereka bukan cuma band grindcore Asia Tenggara — mereka adalah band grindcore dunia, titik.
Kalau lo cari album brutal yang gak asal keras, Hiss adalah jawaban lo. Ini cocok buat lo yang suka Napalm Death, Pig Destroyer, bahkan fans Gojira atau Converge pun bisa nemuin sesuatu di album ini.
Dan kalau ini beneran album terakhir dengan Arif sebagai vokalis, maka dia keluar dengan cara paling epik: ngebakar semua dan ninggalin puing-puing yang tak terlupakan.