Extreme Band Rock yang Gak Cuma Jagoan Ballad Doang!

extreme
extreme

Lo mungkin langsung inget lagu “More Than Words” pas denger nama Extreme, ya kan? Lagu akustik mellow itu emang jadi hits banget di tahun 1990 dan sampai sekarang masih sering nongol di playlist nostalgia, radio klasik, bahkan jadi andalan di karaoke. Tapi jangan salah, Extreme bukan band ballad doang, bro! Mereka itu band rock jempolan dengan skill musikal tinggi dan energi yang kadang bikin lo mikir, “Kok bisa sih band ini underrated banget?”

Yuk kita bongkar siapa sebenernya Extreme, kenapa mereka layak banget buat dapet perhatian lebih, dan gimana perjalanan karier mereka dari masa ke masa.

Awal Mula: Rock dari Boston yang Gak Main-Main

Extreme terbentuk di Malden, Massachusetts, sekitar tahun 1985. Formasi awal mereka terdiri dari Gary Cherone (vokal), Nuno Bettencourt (gitar), Pat Badger (bass), dan Paul Geary (drum). Nama “Extreme” sendiri diambil dari kata “Ex-Dream” alias eks-personel dari band Dream yang bubar, lalu ngumpul buat bikin band baru ini.

Dari awal mereka udah punya gaya yang unik: campuran funk, hard rock, metal, dan lirik yang cukup cerdas. Musik mereka beda dari kebanyakan band hair metal di era itu. Mereka punya groove funky ala Red Hot Chili Peppers, riff kenceng kayak Van Halen, dan harmoni vokal yang bikin lagu mereka tetap catchy.

Nuno Bettencourt: Si Dewa Gitar dari Extreme

Kalo lo belum pernah denger nama Nuno Bettencourt, berarti lo belum benar-benar kenal sama gitaris underrated. Nuno ini jenius gitar sejati. Gaya mainnya kenceng, bersih, dan sangat musikal. Gak cuma sekadar ngebut atau shred, tapi juga penuh soul. Banyak yang bilang Nuno itu salah satu gitaris terbaik di era akhir ’80an sampai awal ’90an, tapi gak dapet sorotan sebanyak Satriani atau Steve Vai.

Dengerin deh solo gitar dia di lagu “He-Man Woman Hater” atau “Play With Me” (yang pernah masuk soundtrack film Bill & Ted’s Excellent Adventure). Dijamin lo bakal langsung paham kenapa dia disebut sebagai salah satu “gitar hero” sejati.

Album Kedua: Pornograffitti (1990)

Tahun 1990, mereka ngerilis album kedua mereka yang jadi masterpiece: “Extreme II: Pornograffitti”. Album ini gak cuma punya “More Than Words”, tapi juga lagu-lagu rock yang super nendang kayak:

  • Decadence Dance

  • Get the Funk Out

  • Hole Hearted

  • When I First Kissed You

Album ini jadi tiket emas mereka buat meledak secara global. “More Than Words” berhasil jadi nomor 1 di Billboard Hot 100, sementara “Hole Hearted” juga masuk Top 10. Tapi sayangnya, karena “More Than Words” yang mellow itu terlalu mendominasi popularitas mereka, banyak orang jadi salah paham, ngira mereka cuma band akustik ballad.

Eksplorasi Musik dan Album Lanjutan

Setelah kesuksesan Pornograffitti, mereka coba nge-push batas musikalitas mereka lewat album “III Sides to Every Story” (1992). Album ini punya struktur tiga bagian, dan isinya bener-bener ambisius. Ada unsur orkestra, progresif rock, sampai gospel. Lagu seperti “Rest in Peace” dan “Stop the World” punya pesan sosial yang kuat.

Sayangnya, karena era grunge mulai naik waktu itu (halo Nirvana!), Extreme jadi agak tersingkir dari spotlight. Padahal mereka lagi ada di titik kreativitas yang keren banget.

Vakum, Bubar, Balik Lagi!

Setelah album “Waiting for the Punchline” (1995), Gary Cherone cabut dari Extreme dan… sempat gabung jadi vokalis Van Halen! Walaupun cuma bentar dan album bareng Van Halen gak terlalu sukses, tapi itu nunjukin betapa besar kapasitas Gary sebagai vokalis.

Setelah itu, band sempat vakum, masing-masing personel sibuk proyek pribadi. Tapi tahun 2007, mereka balik lagi! Mereka rilis album “Saudades de Rock” (2008), dan sejak saat itu Extreme aktif tur dan tetap produktif di panggung musik dunia.

Extreme 2023–2024: Balik Lagi dengan Energi Baru

Setelah sekian lama, di tahun 2023 mereka bikin gebrakan dengan album baru “Six”. Lagu “Rise” langsung viral gara-gara solo gitar Nuno yang… gila banget! Bahkan banyak Youtuber reaction sampai musisi dunia langsung tepuk tangan. Lagu itu kayak bilang, “Hey, kita belum habis, bro.”

Album “Six” ngebuktiin bahwa Extreme masih punya taring. Mereka gak kehilangan skill, bahkan mungkin makin tajam. Gary masih kuat secara vokal, Nuno makin gila di fretboard, dan vibe mereka tetap penuh energi.

Kenapa Lo Harus Dengerin Extreme?

  • Musik mereka gak monoton. Dari funk, hard rock, sampai ballad—semua ada!

  • Nuno Bettencourt. Cukup satu alasan: dia gitaris yang bisa bikin lo speechless.

  • Lirik yang cerdas dan gak asal-asalan. Banyak pesan sosial, personal, bahkan humor di lagu-lagunya.

  • Live performance-nya garansi puas. Mereka tetap aktif tur dan tampil total di atas panggung.

Extreme, Band Rock Serbabisa yang Harusnya Dapet Lebih Banyak Pengakuan

Extreme bukan cuma band “More Than Words”. Mereka adalah band dengan musikalitas tinggi, chemistry solid, dan semangat yang gak padam walau zaman udah berubah. Mereka layak banget dapet tempat di hati penikmat rock sejati. Dan kalau lo baru kenal Extreme, lo punya banyak banget musik keren buat dieksplorasi.

So, siap-siap jatuh cinta lagi sama rock… the Extreme way!

Scroll to Top