Babymetal Perpaduan Maut Metal dan Idol Jepang yang Bikin Dunia Goyang!

babymetal
babymetal

Siapa sangka kalau metal bisa berpadu manis sama dunia idol Jepang? Kedengarannya kayak nyampur kopi hitam sama soda, tapi nyatanya… BABYMETAL berhasil bikin genre baru yang kita kenal sebagai “kawaii metal” alias metal imut! Yuk, kita kupas tuntas band unik satu ini, dari awal mula mereka terbentuk sampai gimana mereka bisa ngeracunin telinga para metalhead dan penggemar J-pop di seluruh dunia.

Awal Mula Babymetal: Dari Idol Jadi Metalhead

Babymetal awalnya dibentuk sebagai sub-unit dari grup idol Sakura Gakuin tahun 2010. Tiga cewek imut, yaitu Su-metal (Suzuka Nakamoto), Moametal (Moa Kikuchi), dan Yuimetal (Yui Mizuno) jadi ujung tombak proyek ini. Siapa yang nyangka kalau tiga gadis kecil yang sebelumnya nyanyi lagu-lagu lucu dan ceria bisa berubah jadi penyembur energi metal?

Konsep mereka jelas beda. Mereka tampil dengan kostum khas Jepang—seragam sekolah atau gaun gothic lolita—dengan latar musik death metal, thrash, bahkan progressive metal. Dari awal, Babymetal bukan cuma proyek aneh-anehan, tapi sebuah eksperimen musikal yang akhirnya sukses besar.

Sound Babymetal: Kawaii Metal yang Unik dan Bikin Ketagihan

Buat lo yang belum pernah dengerin Babymetal, bayangin aja kombinasi antara vokal imut kayak karakter anime dengan musik keras ala Slipknot atau Pantera. Unik? Banget. Aneh? Mungkin. Tapi yang pasti, seru dan nagih!

Lagu-lagu kayak “Gimme Chocolate!!”, “Megitsune”, sampai “Karate” nunjukin gimana band ini bisa nge-mix breakdown metalcore, scream, dan solo gitar gila dengan lirik-lirik ringan dan catchy. Hasilnya? Bikin kepala goyang, tapi senyum tetap nempel di wajah.

Oh iya, di balik vokal trio imut ini, ada backing band legendaris bernama Kami Band yang isinya para musisi monster dari Jepang. Mereka inilah yang bikin sound Babymetal tetap solid dan nggak main-main di ranah metal.

Album-Albumnya: Konsisten Eksperimen, Konsisten Ngegas

1. Babymetal (2014)

Debut album mereka jadi tonggak penting. Isinya penuh dengan banger kayak “Gimme Chocolate!!” dan “Ijime, Dame, Zettai”. Album ini kayak ngelempar bom ke dunia musik internasional—semua orang tiba-tiba ngomongin Babymetal.

2. Metal Resistance (2016)

Album ini makin ngeluasin spektrum musik mereka. Di sini, Babymetal makin eksperimental, dengan lagu kayak “Karate” yang jadi anthem global. Mereka juga mulai tampil di festival besar kayak Download Festival dan Rock on the Range.

3. Metal Galaxy (2019)

Bisa dibilang album paling eksploratif mereka. Kolaborasi sama Joakim Brodén (Sabaton) dan Alissa White-Gluz (Arch Enemy) bikin album ini makin berat dan global. Di album ini juga mereka mulai banyak eksperimen dengan EDM, industrial, sampai Latin groove.

4. The Other One (2023)

Album ini jadi “side story” versi futuristik dari Babymetal. Dengan konsep sci-fi dan nuansa yang lebih tenang, album ini nunjukin sisi lain dari Babymetal. Emang nggak se-‘ngamuk’ album sebelumnya, tapi tetap jadi penanda bahwa mereka bisa fleksibel banget.

Live Performance: Manggung Gak Cuma Keren, Tapi Megah!

Kalau lo cuma ngeliat Babymetal dari YouTube, lo belum ngerasain “kesaktian” mereka yang sesungguhnya. Konser Babymetal itu bukan cuma konser biasa, tapi spektakel audiovisual. Koreografi yang presisi, panggung megah, hingga aksi dari Kami Band bikin tiap show mereka kayak nonton anime yang hidup.

Mereka udah tampil di Wembley Arena, Summer Sonic, Sonisphere, dan bahkan sempet tur bareng Metallica, Red Hot Chili Peppers, sampai Guns N’ Roses. Itu bukti nyata kalau mereka emang diterima di dunia musik metal internasional, bukan cuma gimmick.

Perubahan Formasi: Yui Out, Tapi Band Tetap Jalan

Pada tahun 2018, kabar kurang enak datang buat para fans. Yui Mizuno (Yuimetal) resmi keluar dari Babymetal karena alasan kesehatan. Banyak yang sedih, tapi Su-metal dan Moametal tetep maju terus. Mereka tetap perform dengan tambahan dancer atau vokalis live sementara, dan akhirnya Babymetal kembali dengan formasi duo yang solid.

Meskipun berubah, semangat Babymetal tetap sama—ngeblend dunia idol sama musik metal dengan cara yang unik dan fun.

Babymetal dan Pengaruhnya: Bikin Jalan Baru di Dunia Musik

Gak bisa dipungkiri, Babymetal udah buka jalan buat genre baru. Setelah mereka muncul, muncul juga band-band lain yang coba ngegabungin musik keras dengan elemen J-pop atau visual kei. Mereka juga jadi inspirasi buat banyak band cewek yang pengen main musik keras tapi tetap punya identitas unik.

Lebih dari itu, Babymetal juga ngubah cara dunia ngeliat musik Jepang. Dulu, banyak yang nganggep J-pop cuma buat anime atau drama. Sekarang? Band Jepang bisa jadi headliner festival musik metal, thanks to Babymetal.

Kritik dan Cibiran: Tetap Eksis di Tengah Pro-Kontra

Namanya juga beda sendiri, pasti ada yang gak suka. Banyak purist metalhead yang awalnya nganggep Babymetal cuma “produk industri” atau “gimmick”. Tapi seiring waktu, makin banyak juga yang ngakuin kemampuan mereka, terutama karena backing band mereka emang gak main-main dan musik mereka beneran niat banget produksinya.

Malah sekarang, banyak dari yang dulu skeptis jadi fanboy garis keras!

Babymetal Itu Fenomena

Babymetal bukan cuma band biasa. Mereka adalah fenomena budaya. Mereka ngelanggar aturan genre, nyampurin elemen-elemen yang tadinya nggak kepikiran buat digabungin, dan berhasil besar. Mereka buktiin kalau musik bisa berkembang lewat ide liar dan keberanian buat beda.

Buat lo yang pengen musik metal tapi gak mau terlalu serius, atau lo penggemar idol yang pengen nyemplung ke musik yang lebih berat, Babymetal adalah jembatan sempurna.

Scroll to Top