Avenged Sevenfold Band Metal yang Gak Takut Berevolusi dan Bikin Kaget Penggemar

avenged sevenfold
avenged sevenfold

Kalau lo suka musik yang keras, solo gitar yang gila, vokal yang bisa berubah dari growl ke nada tinggi, dan lagu-lagu yang emosional tapi tetap heavy — lo pasti udah gak asing sama Avenged Sevenfold alias A7X. Band asal California ini udah jadi salah satu nama paling berpengaruh di dunia metal modern sejak awal 2000-an. Tapi mereka bukan sekadar band metal biasa — mereka punya ciri khas yang bikin mereka beda dan tetap relevan sampai sekarang.

Yuk, kita bahas tuntas tentang Avenged Sevenfold: mulai dari asal-usulnya, perubahan gaya musiknya yang bikin fans kadang bingung tapi kagum, sampai pengaruh mereka di dunia musik keras.

Awal Mula A7X: Dari Screamo ke Metal Papan Atas

Avenged Sevenfold dibentuk tahun 1999 di Huntington Beach, California. Nama mereka diambil dari cerita Alkitab soal pembunuhan Kain terhadap Habel — yang dihukum dengan “Avenged Sevenfold”, alias dibalaskan tujuh kali lipat.

Formasi awal mereka terdiri dari:

  • M. Shadows (Matthew Sanders) – vokal

  • Synyster Gates (Brian Haner Jr.) – gitar lead

  • Zacky Vengeance (Zachary Baker) – gitar ritme

  • The Rev (James Sullivan) – drum & backing vocal

  • Johnny Christ – bass

Sebelum Johnny masuk, sempat ada beberapa bassist lain, tapi dia yang akhirnya bertahan sampai sekarang.

Musik Awal: Metalcore Brutal Penuh Screaming

Album pertama mereka, Sounding the Seventh Trumpet (2001), masih penuh dengan metalcore — growling, scream, breakdown, dan ketukan drum brutal. Waktu itu, mereka lebih dikenal di scene bawah tanah, tapi udah punya penggemar setia.

Album berikutnya, Waking the Fallen (2003), mulai lebih melodius tapi tetap berat. Di sini, M. Shadows mulai nyoba gabungin scream sama clean vocal. Lagu kayak “Unholy Confessions” jadi anthem anak metal muda zaman itu. Dan ya, logo Deathbat (tengkorak bersayap khas A7X) mulai jadi ikon.

Album Puncak: City of Evil dan Transformasi Besar

Tahun 2005, mereka ngerilis City of Evil dan langsung bikin gempar. Mereka ninggalin scream dan growl hampir sepenuhnya, dan ganti ke gaya heavy metal klasik yang lebih melodik dan epik.

Lagu seperti:

  • “Bat Country”

  • “Beast and the Harlot”

  • “Seize the Day”

langsung jadi hits dan bikin A7X masuk ke MTV, radio mainstream, dan tur gede-gedean. Gaya vokal M. Shadows yang lebih “bersih” dan permainan gitar gila dari Synyster Gates bikin mereka jadi favorit baru anak-anak rock dan metal.

Avenged Sevenfold (Self-Titled, 2007) dan Kematangan Musik

Album ini ngebuktiin kalau mereka gak cuma band metal biasa. Ada unsur country, orchestra, bahkan jazz swing di lagu “A Little Piece of Heaven” — yang walaupun liriknya twisted banget, tapi justru jadi favorit banyak fans karena musikalitasnya yang out of the box.

Tragedi Kehilangan: Meninggalnya The Rev

Tahun 2009, dunia metal dikejutkan oleh kabar meninggalnya The Rev karena overdosis. Kehilangan drummer sekaligus sahabat sendiri jelas jadi pukulan besar buat band.

Tapi mereka tetap lanjut dan ngerilis Nightmare (2010), yang penuh dengan aura duka dan kemarahan. Mike Portnoy dari Dream Theater bantuin main drum di album ini sebagai penghormatan buat The Rev.

Lagu-lagu kayak:

  • “Nightmare”

  • “So Far Away”

  • “Buried Alive”

bikin banyak fans nangis dan merasa kehilangan bareng mereka.

Gaya Musik yang Terus Berevolusi

Salah satu hal paling unik dari A7X adalah mereka gak pernah takut berubah. Setiap album punya warna yang beda:

  • Hail to the King (2013) – lebih simpel, bergaya old school ala Metallica dan Black Sabbath.

  • The Stage (2016) – penuh tema sci-fi dan eksistensial, dengan gaya progressive metal. Lagu-lagunya panjang dan kompleks, cocok buat lo yang suka musik dengan banyak lapisan.

  • Life Is But a Dream… (2023) – ini yang paling eksperimental. Mereka bawa unsur avant-garde, jazz, dan bahkan filosofi eksistensial dalam satu album yang gak semua orang bisa cerna sekali dengar. Tapi justru itu kelebihan A7X — mereka gak bikin musik buat nyenengin semua orang.

Live Show: Gak Main-Main

Kalau lo pernah nonton A7X live, lo tahu mereka bukan band yang asal tampil. Mereka bawa panggung megah, visual keren, dan energi panggung yang gak habis-habis. M. Shadows punya karisma besar, dan Synyster Gates? Gitar solo-nya gak ada obat.

Mereka juga sering headline festival besar kayak Download Festival, Rock am Ring, dan pernah tur bareng Metallica, Iron Maiden, sampe Guns N’ Roses.

Kenapa Avenged Sevenfold Spesial?

  1. Berani berubah, tapi tetap jadi diri sendiri
    Mereka bisa dari metalcore ke hard rock sampai progresif, tanpa kehilangan identitas.

  2. Gitar yang luar biasa
    Duet Synyster Gates dan Zacky Vengeance udah jadi salah satu kombinasi gitar terbaik di generasi mereka.

  3. Lirik yang dalam
    Dari soal kematian, cinta, pemberontakan, sampe filsafat hidup — semua ada.

  4. Fans yang loyal banget
    Komunitas A7X itu solid. Banyak yang tumbuh besar bareng mereka dari remaja sampe dewasa.

A7X Masih Jadi Raja di Dunia Musik Keras

Di tengah dunia musik yang makin homogen dan penuh formula, Avenged Sevenfold tetap jadi band yang unik, eksperimental, dan gak takut ambil risiko. Mereka bukan cuma band metal — mereka adalah cerita tentang evolusi, kehilangan, dan keberanian buat terus bergerak maju.

Kalau lo belum pernah dengerin A7X secara serius, mulai dari City of Evil, terus ke Nightmare, dan akhiri di Life Is But a Dream…. Siap-siap buat terkejut dan… jatuh cinta.

Scroll to Top