
Kalau kamu pernah ngalamin fase galau sambil dengerin lagu keras tapi tetap emosional, besar kemungkinan kamu pernah dengerin Sleeping with Sirens. Band satu ini emang jadi salah satu ikon di skena post-hardcore, emo, dan pop punk era 2010-an. Mereka bisa ngasih musik yang energik, emosional, tapi tetap ngena di hati—pas banget buat kamu yang butuh pelampiasan rasa.
Yuk, kita bahas kenapa Sleeping with Sirens (SWS) itu penting banget di dunia musik alternatif dan kenapa mereka masih relevan sampai sekarang!
Awal Mula Sleeping with Sirens
Sleeping with Sirens dibentuk tahun 2009 di Orlando, Florida, meskipun anggotanya datang dari berbagai kota. Line-up awal mereka antara lain:
-
Kellin Quinn – vokal (dan ya, suara falsettonya ikonik banget)
-
Jack Fowler – gitar
-
Justin Hills – bass
-
Gabe Barham – drum (keluar di 2019)
-
Beberapa gitaris lain sempat keluar-masuk, termasuk Jesse Lawson.
Mereka langsung mencuri perhatian karena suara unik Kellin Quinn—tinggi, bening, emosional, tapi juga bisa scream. Banyak orang bilang suara Kellin itu jadi pembeda utama SWS dari band lain di genre yang sama.
Gaya Musik: Campuran Galau, Jeritan, dan Melodi Catchy
SWS dikenal dengan campuran post-hardcore, emo, pop punk, dan alternative rock. Di awal karier mereka, suara mereka berat di scream dan riff tajam—tapi tetap ada melodi pop yang catchy.
Beberapa ciri khas mereka:
-
Vokal tinggi dan emosional dari Kellin.
-
Kombinasi scream dan clean vocals.
-
Lirik yang personal banget—tentang struggle, cinta, kehilangan, dan self-worth.
-
Lagu-lagu yang gampang banget bikin sing along.
Mereka juga nggak takut berubah. Dari musik yang keras dan gelap, mereka kadang masuk ke ranah pop rock yang lebih lembut. Tapi apapun stylenya, intinya tetap emosional dan jujur.
Album-Album yang Bikin Nama SWS Melejit
-
“With Ears to See and Eyes to Hear” (2010)
Debut album mereka yang langsung dapat perhatian dari fans emo/post-hardcore. Lagu kayak “If I’m James Dean, You’re Audrey Hepburn” jadi favorit sampai sekarang. -
“Let’s Cheers to This” (2011)
Di sinilah SWS mulai dapet tempat di hati banyak orang. Lagu seperti “If You Can’t Hang” dan “All My Heart” bener-bener jadi anthem anak-anak galau generasi Tumblr. -
“Feel” (2013)
Album ini lebih eksperimental dan pop, tapi tetap powerful. Mereka nunjukkin mereka bisa berkembang tanpa kehilangan karakter. -
“Madness” (2015)
Album ini makin nge-blend antara pop rock dan emo. Ada lagu kayak “Better Off Dead” dan “Kick Me” yang powerful banget secara lirik dan musik. -
“Gossip” (2017)
Mungkin album paling pop dari mereka—banyak fans lama yang kaget, tapi juga ngeliat sisi baru dari band ini. -
“How It Feels to Be Lost” (2019)
Comeback ke akar post-hardcore mereka. Lebih gelap, lebih mentah, dan disambut hangat oleh fans yang kangen SWS yang lebih “keras”. -
“Complete Collapse” (2022)
Album yang lebih modern, dengan sound yang fresh tapi tetap emosional. SWS nunjukin mereka masih relevan banget di era sekarang.
Lagu-Lagu Wajib Denger dari Sleeping with Sirens
Kalau kamu baru kenalan atau mau nostalgia, ini beberapa lagu wajib masuk playlist:
-
If You Can’t Hang – anthem sejuta umat fans emo
-
Scene Two – Roger Rabbit – mellow, sakit, dan dalem
-
Kick Me – lagu penuh kemarahan dan semangat “gue cukup”
-
Better Off Dead – lirik soal mental health yang jujur banget
-
Leave It All Behind – comeback ke akar keras mereka
-
Agree to Disagree – catchy dan cocok buat scream along di mobil
Kellin Quinn: Frontman yang Jadi Ikon Emo Generasi Baru
Ngomongin SWS, nggak mungkin lepas dari Kellin Quinn. Suaranya yang unik jadi ciri khas band ini. Tapi lebih dari itu, Kellin juga dikenal karena lirik-liriknya yang sangat personal dan relate banget sama banyak orang—terutama soal mental health, self-doubt, dan pencarian jati diri.
Selain di band, Kellin juga aktif kolaborasi dengan musisi lain, termasuk fitur di lagu “King for a Day” bareng Pierce The Veil, yang jadi salah satu kolaborasi emo paling meledak sepanjang masa.
Kenapa Sleeping with Sirens Tetap Relevan?
-
Mereka berkembang tapi gak kehilangan jati diri.
Mereka bisa pop, bisa keras, tapi tetap “mereka banget.” -
Lirik yang jujur dan relate.
Banyak fans ngerasa lagu-lagu mereka kayak ngungkapin isi hati sendiri. -
Vokal Kellin = unmistakable.
Kamu bisa langsung tahu itu SWS cuma dari 3 detik pertama vokalnya. -
Mereka survive perubahan tren.
Di saat banyak band emo/post-hardcore bubar, SWS masih aktif dan bikin musik yang disukai fans lama dan baru.
Sleeping with Sirens, Suara Galau yang Selalu Ada di Hati
Sleeping with Sirens adalah bukti bahwa musik emosional gak pernah mati. Dari era skinny jeans dan Tumblr sampai sekarang, mereka tetap konsisten bikin lagu-lagu yang jadi soundtrack hidup banyak orang.
Buat kamu yang lagi butuh pelarian dari dunia nyata, atau cuma pengen nostalgia ke masa-masa emo 2010-an, SWS adalah pilihan yang pas banget. Nggak peduli kamu lagi ngerasa kuat atau rapuh, selalu ada lagu SWS yang bisa nemenin dan bikin kamu ngerasa: “Gue gak sendiri.”