
Kabar yang bikin para pencinta punk rock sedih akhirnya datang juga: Sum 41 resmi bubar! Band asal Kanada yang udah menghiasi dunia musik sejak akhir 90-an ini akhirnya mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri perjalanan panjang mereka setelah lebih dari 27 tahun berkarier.
Buat lo yang tumbuh besar dengan lagu-lagu mereka seperti Fat Lip, In Too Deep, dan Still Waiting, pasti ngerasa kayak kehilangan sahabat lama. Bubar-nya Sum 41 bukan cuma soal band yang berakhir, tapi juga menutup lembaran kenangan bagi banyak fans yang tumbuh dengan musik mereka.
Kenapa Sum 41 Bubar?
Sum 41 mengumumkan keputusan untuk bubar pada 8 Mei 2023 melalui media sosial mereka. Dalam pernyataan resminya, mereka mengungkapkan kalau ini adalah keputusan yang berat tapi sudah dipikirkan matang-matang. Beberapa faktor yang mungkin jadi alasan utama mereka untuk berhenti adalah:
- Fokus pada Kehidupan Pribadi – Setelah puluhan tahun tur dan rekaman album, para personel mulai ingin lebih banyak waktu buat keluarga dan kehidupan pribadi mereka.
- Kesehatan Deryck Whibley – Sang vokalis, Deryck, sempat mengalami masalah kesehatan serius, termasuk gagal hati dan ginjal pada 2014 akibat gaya hidup rock and roll yang keras. Meskipun dia berhasil pulih, kesehatan tetap menjadi faktor utama dalam keputusan ini.
- Dinamika Band yang Berubah – Seiring berjalannya waktu, banyak perubahan yang terjadi di dalam band, baik dari segi formasi maupun visi musik mereka.
- Puncak Karier yang Sudah Dicapai – Sum 41 udah ngeluarin banyak album sukses, manggung di berbagai festival besar, dan punya basis penggemar setia. Bagi mereka, mungkin ini adalah saat yang tepat untuk menutup kisah band dengan elegan.
Perjalanan Sum 41: Dari Awal hingga Akhir
Sum 41 terbentuk pada 1996 di Ontario, Kanada. Awalnya mereka hanya band kecil yang suka ngebawain cover lagu NOFX, Blink-182, dan Green Day. Tapi sejak merilis album All Killer No Filler pada 2001, nama mereka langsung melejit dengan hit Fat Lip yang jadi lagu punk rock wajib di era awal 2000-an.
Seiring waktu, mereka bereksperimen dengan berbagai gaya musik. Dari pop punk, punk rock, hingga metal, Sum 41 selalu bisa menghadirkan lagu-lagu yang fresh dan energik. Beberapa album ikonik mereka antara lain:
- All Killer No Filler (2001) – Album yang membawa mereka ke puncak popularitas.
- Does This Look Infected? (2002) – Lebih agresif, dengan lagu seperti Still Waiting dan The Hell Song.
- Chuck (2004) – Album paling berat dari segi musikalitas, dipengaruhi oleh pengalaman mereka saat berada di Republik Demokratik Kongo.
- Underclass Hero (2007) – Kembali ke akar pop punk, tapi dengan lirik yang lebih dewasa.
- 13 Voices (2016) – Album yang menunjukkan kebangkitan mereka setelah Deryck sembuh dari masalah kesehatannya.
- Heaven :x: Hell (2024) – Album terakhir mereka yang dirilis sebelum resmi bubar.
Konser Perpisahan: Tour Terakhir Sum 41
Meskipun mengumumkan bubar, Sum 41 tetap ingin memberi perpisahan yang layak buat para fans. Mereka akan menjalani tur terakhir bertajuk “Tour of the End”, yang akan berlangsung di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan tentu saja Kanada.
Banyak penggemar yang langsung berburu tiket begitu pengumuman ini keluar, karena ini bakal jadi kesempatan terakhir untuk melihat Sum 41 tampil live. Bagi banyak orang, konser ini bukan sekadar hiburan, tapi juga momen emosional untuk merayakan perjalanan panjang band yang sudah jadi bagian dari hidup mereka.
Reaksi Para Fans dan Musisi Lain
Begitu kabar bubarnya Sum 41 keluar, media sosial langsung dipenuhi dengan curahan hati para fans. Banyak yang mengenang masa-masa remaja mereka sambil dengerin lagu-lagu Sum 41.
Nggak cuma fans, banyak musisi juga memberikan penghormatan buat Sum 41. Mark Hoppus (Blink-182), Billie Joe Armstrong (Green Day), dan Travis Barker adalah beberapa musisi yang mengungkapkan rasa hormat mereka terhadap band ini.
Masa Depan Para Personel Sum 41
Meskipun Sum 41 bubar, para personelnya tetap aktif di dunia musik. Berikut kemungkinan proyek-proyek mereka ke depan:
- Deryck Whibley – Kabarnya akan fokus pada proyek solo dan mungkin tetap menulis lagu untuk artis lain.
- Dave Baksh (gitaris) – Masih aktif di dunia musik dan kemungkinan akan kembali ke proyek solonya.
- Jason “Cone” McCaslin (bassis) – Bisa saja bergabung dengan band lain atau menjadi produser musik.
Meskipun Sum 41 tidak akan ada lagi, semangat mereka tetap hidup dalam karya-karya mereka yang sudah menemani kita selama lebih dari dua dekade.
Sum 41 Resmi Bubar memang menyedihkan, tapi mereka pergi dengan cara yang terhormat. Mereka nggak bubar karena konflik internal atau kegagalan, tapi karena ingin menutup perjalanan mereka dengan indah setelah memberikan yang terbaik untuk para penggemar.
Buat lo yang merasa kehilangan, tenang aja! Musik mereka akan selalu ada, dan siapa tahu, suatu saat nanti ada reuni yang bakal bikin kita bisa melihat Sum 41 manggung lagi. Untuk sekarang, mari kita rayakan warisan musik mereka dan terus nikmati lagu-lagu yang udah jadi bagian dari hidup kita.
Selamat tinggal, Sum 41. Terima kasih atas semua kenangan dan musik yang luar biasa! 🤘